ASIA.COM – Penggemar cerita detektif pasti sudah tidak asing lagi dengan tokoh-tokoh legendaris seperti Sherlock Holmes atau Hercule Poirot. Novel-novel detektif karya Sir Arthur Conan Doyle atau Agatha Christie telah diterjemahkan dan beredar luas di Indonesia, bahkan terus diperbarui dengan edisi-edisi terbarunya.
Namun, tahukah Anda bahwa di Indonesia pun ada sejumlah karya detektif yang tokoh utamanya bukanlah seorang polisi, melainkan individu dengan latar belakang yang lebih beragam?
Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa seri novel detektif Indonesia yang tokoh utamanya bukan seorang polisi, tetapi seorang penyelidik atau detektif partikelir dengan cara penyelesaian kasus yang unik dan menarik.
1. Seri Detektif Konyol karya Rudiyant
Tokoh utama: Abdul Kosim, detektif amatir yang jenaka
Salah satu seri detektif Indonesia yang paling menghibur adalah Seri Detektif Konyol karya Rudiyant. Dalam seri ini, tokoh utama, Abdul Kosim, menganggap dirinya sebagai ‘adiknya James Bond’, meski kenyataannya ia lebih sering terjebak dalam kekonyolan dan kesialan. Bersama dengan partner-nya yang konyol, Kipoy, Abdul Kosim memecahkan berbagai kasus, mulai dari kejahatan mafia hingga penculikan geng motor. Seri ini memiliki karakter yang lucu dan penuh aksi, sehingga menjadi pilihan tepat bagi pembaca yang menyukai detektif dengan pendekatan ringan dan penuh humor.
Beberapa judul dalam seri ini:
- James Bond, Adeknya!
- Detektif Konyol: Terjebak di Sarang Pocong
- Detektif Konyol: Once Upon A Time In Bali
- Detektif Konyol: 3 Bocah Konyol
- Detektif Konyol: Manusia Setengah Ikan
- Detektif Konyol: Darah Pulau Dewata
2. Seri Dio Prasetyo karya Tsugaeda
Tokoh utama: Dio Prasetyo, seorang pemuda yang beralih menjadi penyelidik
Penulis Tsugaeda dikenal lewat karya-karya investigasinya yang tajam dan penuh intrik. Dalam seri Dio Prasetyo, pembaca diajak mengikuti perjalanan Dio, seorang pemuda biasa yang menjadi detektif partikelir setelah mendapat pelatihan dari kenalan lamanya, Om Jon. Dio terlibat dalam penyelidikan kasus-kasus besar yang melibatkan kejahatan korporasi dan kejahatan kerah putih, seperti perdagangan manusia dan perusakan hutan. Tsugaeda menggambarkan karakter Dio dengan latar belakang yang sangat berbeda dari tokoh detektif pada umumnya, membuatnya menjadi tokoh yang mudah didekati dan relatable.
Beberapa judul dalam seri ini:
- Efek Jera
- Rencana Besar
Tsugaeda sendiri mengungkapkan bahwa inspirasinya datang dari karakter-karakter seperti James Bond dan Kingsman, yang terlibat dalam misi-misi rahasia, tetapi dengan sentuhan lokal yang kental, khususnya yang berkaitan dengan isu-isu sosial-politik di Indonesia.
3. Seri Hibram Handaru karya Reza Wardhana
Tokoh utama: Hibram Handaru, seorang dosen dengan jiwa detektif
Hibram Handaru adalah tokoh detektif yang diciptakan oleh penulis Reza Wardhana. Berbeda dengan detektif pada umumnya, Hibram adalah seorang dosen yang terlibat dalam pemecahan berbagai kasus kriminal, mulai dari pembunuhan hingga kejahatan di tempat wisata. Seri ini terkenal dengan plot twist yang mendebarkan dan penyelidikan yang penuh teka-teki. Tokoh Hibram sendiri sangat cerdas dan intelektual, yang membuatnya tidak hanya sekadar detektif amatir, tetapi juga seorang pemikir dengan pendekatan analitis terhadap kasus-kasus yang ia tangani.
Beberapa judul dalam seri ini:
- Pemburu Halimun
- Kuburan Gagak
4. Seri Project X Tim NDI karya Net Detective Indonesia
Tokoh utama: Tim beranggotakan lima orang dengan latar belakang beragam
Seri Project X merupakan sebuah karya unik yang ditulis oleh Tim Net Detective Indonesia (NDI), sebuah komunitas detektif di Indonesia. Dalam seri ini, tidak ada satu tokoh utama, melainkan lima karakter yang membentuk sebuah tim investigasi. Mereka masing-masing memiliki latar belakang dan keahlian yang berbeda, tetapi bekerja sama untuk memecahkan misteri dan mengungkap kejahatan. Cerita ini terinspirasi oleh manga dan cerita detektif klasik seperti Sherlock Holmes, dengan fokus pada dinamika tim yang solid dalam menghadapi kasus-kasus yang penuh tantangan.
Beberapa judul dalam seri ini:
- Project X Tim NDI: Kasus Pembunuhan Misterius
- Project X Tim NDI: Jaringan Kejahatan
Seri ini mengusung konsep yang menarik, dengan memasukkan unsur aksi dan misteri yang kompleks, serta karakter-karakter yang unik dan beragam.
5. Seri Elang Bayu Angkasa karya Sidik Nugroho
Tokoh utama: Elang Bayu Angkasa, seorang pelukis yang juga penyelidik kasus kriminal
Dalam seri Elang Bayu Angkasa, tokoh utamanya adalah seorang pelukis bernama Elang yang memiliki ketertarikan pada kasus-kasus kriminal. Meskipun ia bukan seorang polisi, Elang sering kali terlibat dalam penyelidikan dan pemecahan kasus yang berhubungan dengan dunia kejahatan. Dalam kisahnya, ia juga memiliki kelemahan terhadap wanita, yang menambah kompleksitas karakter ini. Latar belakang kota Pontianak memberikan warna lokal yang kental dalam cerita-cerita detektif ini.
Beberapa judul dalam seri ini:
- Tewasnya Gagak Hitam
- Neraka di Warung Kopi
- Ninja dan Utusan Setan
6. Seri Tomi, Sang Pewarta karya Aru Armando
Tokoh utama: Tomi, seorang wartawan yang melakukan investigasi
Tomi, tokoh utama dalam seri ini, adalah seorang wartawan yang memiliki misi untuk mengungkap kebenaran, baik melalui berita maupun penyelidikan mendalam. Dalam kisahnya, Tomi terlibat dalam berbagai kasus besar yang berkaitan dengan korupsi dan kejahatan kerah putih, seperti penggelapan dana dan skandal politik. Sebagai seorang jurnalis, Tomi memiliki pendekatan investigasi yang tajam dan mampu mengungkap fakta-fakta tersembunyi yang sulit dijangkau oleh orang biasa.
Beberapa judul dalam seri ini:
- Sang Pewarta
- Dana Gelap Pemilu
6. Seri Imung karya Arswendo Atmowiloto
Imung adalah tokoh detektif cerdas dalam seri karya Arswendo Atmowiloto yang pertama kali terbit pada 1979. Meskipun masih seorang remaja SMP dan piatu, Imung memiliki kemampuan luar biasa dalam memecahkan berbagai kasus kejahatan yang biasanya ditangani polisi.
Dalam kisahnya, Imung digambarkan sebagai anak yang santai, sederhana, dan penuh pertimbangan, dengan karakter yang sangat realistis dan mudah diterima pembaca. Selama 16 buku yang diterbitkan Gramedia, Imung terlibat dalam berbagai petualangan seru, mulai dari pembajakan pesawat hingga penyelamatan bayi.
Serial Imung menjadi sangat populer, terutama di era 90-an, ketika serialnya tayang di SCTV dan sebelumnya dimuat di majalah Hai. Kesuksesan tersebut membawa Arswendo untuk menerbitkan kembali empat buku Imung pada 2014 melalui Plotpoint. Keunikan dari serial ini adalah gaya penulisan Arswendo yang santai namun elegan, memungkinkan pembaca muda untuk langsung membayangkan alur cerita tanpa kerumitan.
Karya Imung bukan hanya terkenal karena misterinya, tetapi juga karena cara Arswendo menggambarkan karakter dengan detail yang mendalam Penulisan yang sederhana namun penuh dengan kejutan ini menunjukkan kemampuan Arswendo dalam menciptakan cerita detektif yang tidak hanya menghibur tetapi juga menggugah pemikiran pembaca.
Di Indonesia, ada banyak seri novel detektif yang mengangkat tokoh-tokoh penyelidik non-polisi, memberikan angin segar dalam dunia literatur detektif Indonesia. Tokoh-tokoh seperti Abdul Kosim, Dio Prasetyo, Hibram Handaru, dan Elang Bayu Angkasa menawarkan pengalaman membaca yang berbeda, dengan pendekatan unik dalam memecahkan kasus-kasus misterius.
Meskipun mereka bukan polisi, tokoh-tokoh ini tetap mampu menghadapi tantangan besar dalam dunia investigasi, yang membuat kisah mereka tetap menarik untuk diikuti.