Ilustrasi

Ilustrasi pelecehan seksual dna pemerasan di Internet. (Freepik)

ASIA.COM – Bebasnya dunia maya yang penuh anonimitas membuat beberapa oknum tak bertanggung jawab melakukan kejahatan di internet. Termasuk dalam kasus pelecehan seksual yang berujung dengan pemerasan atau revenge porn.

Pelecehan dan pemerasan seksual di internet adalah bentuk kejahatan seksual yang dilakukan melalui teknologi digital dan platform online. Kedua bentuk kejahatan ini sering kali saling terkait dan dapat memiliki dampak serius pada korban.

Pelecehan seksual di internet merujuk pada tindakan yang bersifat seksual dan tidak diinginkan yang dilakukan secara online. Ini dapat mencakup berbagai bentuk perilaku, seperti mengirim teks, gambar, atau video yang bersifat seksual tanpa persetujuan penerima atau menuliskan komentar seksual yang tidak diinginkan di profil media sosial, foto, atau postingan seseorang.

Selain itu banyak juga pelaku yang melakukan panggilan video atau telepon dengan tujuan seksual tanpa persetujuan pihak lain atau juga menguntit atau memantau aktivitas online seseorang dengan maksud mengganggu atau menakut-nakuti.

Tak hanya pelecehan, terkadang pemerasan seksual juga terjadi di internet. Dikenal dengan istilah sextortion atau bentuk pemerasan di mana pelaku mengancam untuk menyebarkan informasi atau gambar/video seksual eksplisit korban jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.

Kejahatan seksual

Salah satu cerita kejahatan seksual di dunia maya yang dibahas dalam webinar. (Instagram/ideclare.id)

Biasanya pelaku mengancam akan menyebarkan foto atau video intim korban kecuali korban menuruti tuntutannya, yang bisa berupa uang, lebih banyak konten seksual, atau tindakan tertentu. Atau juga pelaku memperoleh informasi pribadi atau rahasia korban dan mengancam akan mengungkapkannya dengan maksud memeras.

Tips menghindari kejahatan internet

Tentunya buat kita sebagai pengguna internet harus mewaspadai semua kejahatan ini. Detektif Jubun kerap menerima kasus pelecehan dan sextortion seperti ini.

“Saya sampai sekarang saya sering menangani kasus seperti ini. Korban datang kepada saya meminta bantuan kepada saya mulai dari memberikan somasi kepada pelaku, mendampingi klien membuat laporan polisi, hingga meminta bantuan saya untuk menemukan pelaku dan keluarga pelaku,” kata Jubun.

Menghindari pelecehan seksual dan pemerasan di internet memerlukan kewaspadaan dan langkah-langkah proaktif untuk melindungi diri. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu:

Ilustrasi

Ilustrasi pelcehan seksual di internet. (Freepik)

1. Berhati-hati dengan Orang Asing

Berhati-hatilah saat berinteraksi dengan orang yang tidak dikenal. Verifikasi identitas mereka sebelum berbagi informasi pribadi atau intim. Hindari berbicara tentang topik intim atau mengirim gambar/video pribadi kepada orang yang baru dikenal online.

“Hati-hati jika ada yang menyapa dan mengajak kenalan. Saya sendiri juga sangat sering dihubungi cewek cewek dengan foto profile yang cantik dan mengajak kenalan melalui media sosial, namun saya abaikan,” kata Jubun.

2. Jangan Mengirim Konten Intim

Jangan mengirim foto atau video intim kepada siapa pun, terutama jika Anda tidak sepenuhnya mempercayai mereka. Simpan konten pribadi atau sensitif di tempat yang aman dan hindari mengunggahnya ke platform online.

“Bagi para pria khususnya, saya sarankan jangan memesan layanan sex melalui media sosial ataupun aplikasi pertemanan, sangat beresiko tinggi,” jelas Jubun.

3. Waspada terhadap Taktik Pemerasan

Waspadai tanda-tanda pemerasan seperti ancaman untuk menyebarkan konten pribadi atau permintaan uang. Jika Anda diancam, jangan memenuhi tuntutan pelaku. Sebaliknya, laporkan insiden tersebut ke pihak berwenang.

“Namun jika sudah terlanjur di peras, jangan takut, harus berani melawab balik sebab pelaku bisa dihukum berat dijerat dengan pasal pemerasan dan UU ITE,” tambah Jubun.

4. Lapor dan Cari Dukungan

Gunakan fitur pelaporan yang disediakan oleh platform online untuk melaporkan perilaku yang tidak pantas atau mengganggu. Blokir pengguna yang melakukan pelecehan atau ancaman untuk menghentikan mereka menghubungi Anda lebih lanjut.

Detektif Jubun

Detektif Jubun menjadi pembicara dalam webinar “Exposing Horror Internet. (Instagram/ideclare.id)

Jika Anda mengalami pelecehan atau pemerasan, bicarakan dengan teman, keluarga, atau profesional yang dapat memberikan dukungan dan saran. Hubungi layanan bantuan atau hotline yang tersedia untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.

“Jika bingung, boleh berkonsultasi sama saya dan saya akan memberikan arahan, pendampingan, hingga bantuan hukum,” pungkas Jubun. (Detektif M)

Artikel Menarik Lainnya: