Ilustrasi

Ilustrasi anak dan ibu bertemu kembali. (Alamy)

ASIA.COM – Kasus pertama sebagai detektif swasta adalah momen yang tak terlupakan bagi Detektif Jubun. Salah satunya kasus pencarian orang hilang yang ternyata minggat dari rumah orang tuanya selama empat tahun lamanya.

Berawal dari promosi di BlackBerry Messenger (BBM) di tahun 2007, Detektif Jubun mendapat perhatian dari berbagai orang, termasuk seorang pria bernama Hendra Hendarno (nama samaran).

Pak Hendra menghubungi Detektif Jubun melalui telepon dan meminta bantuan untuk menemukan keponakannya, Bobby, yang sudah hilang selama empat tahun. Bobby meninggalkan rumah setelah bertengkar dengan ibunya karena ketahuan selingkuh oleh istrinya. Kini, ibunya mengidap penyakit keras dan ingin bertemu Bobby sebelum menjalani operasi yang berisiko tinggi.

“Saya sepertinya membutuhkan bantuan Detektif Jubun untuk kasus saya,” kata Pak Hendra di ujung saluran. “Apa kira-kira kita bisa bertemu empat mata?”

“Oh, baiklah. Kira-kira di mana?” jawab Detektif Jubun.

Singkat cerita, mereka bertemu di salah satu mal di Jakarta Selatan. Saat bertemu, Detektif Jubun menyadari bahwa Pak Hendra sudah cukup senior.

Baca Juga: Penyamaran Badut Detektif: Kisah Detektif Jubun Mencari Orang dengan Teknik Riang Gembira

Sambil saling mengenal satu sama lain, Pak Hendra pun memulai percakapan tentang keponakannya, Bobby.

“Begini, Pak Jubun, saya ini punya keponakan yang merupakan anak dari kakak perempuan saya. Namanya Bobby, usianya sudah 35 tahun dan telah memiliki seorang istri. Empat tahun lalu, ia meninggalkan rumah karena adu cekcok dengan mamanya. Sepertinya terjadi kesalahpahaman antara Bobby, istri, dan mamanya,” tutur Pak Hendra.

“Istri? Memang ada hubungannya dengan istrinya juga?” tanya Detektif Jubun.

Hendra menjelaskan bila Bobby sempat berselingkuh dari istrinya, lalu ibunya Bobby marah dan sempat bertengkar yang membuat Bobby akhirnya minggat dari rumah.

Setelah mendapatkan semua informasi yang diperlukan, Detektif Jubun menyanggupi pencarian Bobby. Pak Hendra dan keluarganya kemudian mengunjungi rumah Detektif Jubun untuk menandatangani perjanjian dan memberikan data-data penting tentang Bobby.

“Apa ini, Pak Jubun?” tanya Romi, salah satu anggota tim Detektif Jubun.

“Ini data-datanya tentang target kita. Saya mohon bantuan untuk melacaknya,” jawab Detektif Jubun.

“Jadi resmi nih Pak Jubun buka jasa menjadi detektif swasta?” tanya Romi lagi.

“Ya begitulah,” jawab Detektif Jubun singkat.

Baca Juga: Tips Mencari Orang Hilang dan Buronan ala FBI dan Detektif Swasta Profesional

Penelusuran lewat Iklan Mobil

Romi, yang ahli dalam penelusuran media sosial, menemukan iklan penjualan mobil Bobby di toko online. Mereka berjanji bertemu dengan calo mobil di sebuah mal di Jakarta Utara.

“Coba kamu hubungi nomor itu, gali informasi sedetail-detailnya, dan katakan kalau kita tertarik untuk melihat mobil itu secara langsung,” kata Detektif Jubun kepada Romi.

Keesokan harinya, mereka bertemu dengan calo mobil tersebut, tetapi ternyata bukan pemilik langsung. Setelah menggali informasi lebih lanjut, mereka menemukan bahwa Bobby tinggal di sebuah apartemen di Jakarta Utara. Detektif Jubun segera menyusun rencana untuk menemui Bobby dengan bantuan satpam apartemen.

“Pak, saya butuh mengantarkan pesanan ini ke unit dan kamar ini. Bisa antarkan saya?” tanya Detektif Jubun kepada satpam.

“Oh, biar saya saja, Pak,” jawab satpam itu.

“Wah, kebetulan orangnya harus menandatangani resep penerimaan ini, Pak. Belum lagi harus foto barangnya yang sudah diterima,” jelas Detektif Jubun.

“Hm… kalau begitu, mari saya antar,” kata satpam.

Saat berjalan menuju unit apartemen Bobby, Detektif Jubun segera menghubungi Pak Hendra agar datang ke apartemen tersebut serta membawa keluarganya. Ketika keluarga Bobby tiba, mereka menekan bel dan pintu dibuka oleh Bobby.

“Bobby, anakku. Ibu kangen, Nak,” ucap ibu Bobby sambil memeluknya.

Ilustrasi

Ilustrasi anak dan ibu. (Freepik)

Suasana pun menjadi haru penuh kerinduan. Sang target pun terlihat berkaca-kaca dan akhirnya berdamai setelah empat tahun berpisah. Detektif Jubun segera meninggalkan lokasi, tidak ingin mencampuri urusan mereka lebih lanjut.

Keesokan harinya, Pak Hendra mengucapkan terima kasih dan membayar sisa biaya penyelidikan melalui pesan singkat. Detektif Jubun juga menerima paket makanan ringan sebagai tanda terima kasih. Sejak saat itu, Pak Hendra dan Detektif Jubun menjadi sahabat, dan Detektif Jubun mendapatkan beberapa klien baru melalui rekomendasi Pak Hendra. (*)

Artikel Menarik Lainnya: