ASIA.COM – Tidak ada jalan tunggal untuk menjadi seorang detektif swasta. Sebagian orang menemukan panggilan mereka melalui pengalaman kerja langsung, sementara yang lain mungkin menginginkan kualifikasi pendidikan untuk memulai. Nah, Jubun mungkin adalah orang yang melakukan kedua pilihan tersebut dan menjadi Detektif Swasta Indonesia terpercaya.
Pilihan karir sebagai detektif swasta di Indonesia merupakan sesuatu yang jarang dilakukan. Tidak hanya karena pekerjaannya yang penuh tantangan, namun juga karena profesi ini masih belum banyak digeluti oleh masyarakat Tanah Air.
Meski demikian, hal tersebut tidak menghentikan Jubun, yang telah menjalani bisnis penyelidikan di ranah pribadi selama 17 tahun. Hal itulah yang ia tuangkan dalam buku “The Life of Private Investigator: Sepak Terjang Detektif Jubun.”
Menjadi detektif swasta dan mendirikan agensinya sendiri
Dengan kemampuannya dalam pencarian orang dan jaringan yang luas, Jubun memutuskan untuk mengambil jalur ini, mendirikan agensinya yang diberi nama Aman Sentosa Investigation Agency (ASIA). Meskipun dihadapkan dengan banyak tantangan dan perjalanan yang sulit, pria asal Tebing Tinggi ini tetap kokoh membantu banyak orang dengan keahliannya, mulai dari kasus perselingkuhan hingga menemukan pelaku penipuan.
Salah satu pesan yang ingin disampaikan dalam bukunya, menurut Jubun, adalah memperkenalkan kepada masyarakat tentang integritas seorang detektif swasta dan bagaimana ia dapat dipercaya, terutama ketika harus berurusan dengan informasi yang sangat pribadi.
“Seorang detektif swasta harus memiliki rekam jejak yang jelas, dan ini tentunya berisiko bagi calon klien yang harus mempercayakan privasi dan informasi sensitif kepada sang detektif,” ujar Detektif Jubun.
Edukasi lewat buku
Lewat buku ini, Jubun bertujuan untuk lebih mendekatkan masyarakat pada profesi detektif swasta secara global, serta menggambarkan lika-liku bisnis jasa penyelidikan di Indonesia.
Buku tersebut ditulis oleh penulis cerita fiksi kriminal bernama M Fadli, yang juga merupakan redaktur di salah satu media nasional di Indonesia. Melalui pertemuan dalam acara penggemar cerita detektif dan kriminal, Fadli mewawancarai Jubun. Keduanya saling bertukar pikiran, muncullah ide untuk menciptakan buku ini.
“Saya biasanya menulis cerita detektif dalam bentuk novel dan cerpen secara fiktif. Kali ini, saya membuat buku biografi seorang detektif sungguhan di dunia nyata. Tentu saja, saya sangat senang dengan hal tersebut,” ungkap jurnalis yang pernah menerbitkan novel “Nostalgia Merah” pada tahun 2018.
Fadli, yang juga merupakan penggagas komunitas Detectives ID, ikut berbagi pengetahuannya tentang sejarah profesi detektif swasta di dunia serta landasan hukum aktivitas detektif swasta di Indonesia. Ini melibatkan diskusi mengenai tantangan dan batasan yang dapat dilakukan oleh detektif swasta di Indonesia.
Perjalanan karir, legalitas dan contoh kasus
Penulis juga mencatat awal mula bisnis detektif Jubun, termasuk perkembangan agensi ASIA dan kasus-kasus yang pernah ditangani. Tentu saja, ini menjadi tantangan bagi Jubun untuk menceritakan kasus-kasus tanpa mengungkap identitas klien dan target, serta metode penyelidikannya.
“Empat kasus telah saya samarkan nama klien dan targetnya, termasuk metode penyelidikannya. Fadli juga menambahkan dramatisasi dalam ceritanya agar lebih menarik untuk dibaca seperti cerita detektif pada umumnya,” ungkap Jubun.
Selain dari kisah hidup, Jubun juga berbagi tips dan pelajaran hidup yang didapat selama menjadi detektif swasta. Ia ingin membagikan pengetahuan dan wawasan bahwa menjadi detektif swasta bukan hanya sekadar mencampuri urusan pribadi orang lain.
Baginya, profesi ini bertujuan membantu orang yang kehilangan, bingung, atau terluka karena dipermainkan oleh orang yang tidak memiliki empati.
Melalui bukunya, Jubun berharap agar lebih banyak orang memahami profesi yang dijalaninya, yang tentunya berbeda dengan cerita fiksi, namun memiliki tujuan yang sama untuk membantu orang lain menemukan kebenaran. (Detektif M)