ASIA.COM – Sejak memasuki dunia detektif, Detektif Jubun menyadari bahwa dunia ini penuh dengan kompleksitas, misteri, dan rahasia. Mengungkap kebenaran seringkali tidak hanya mengandalkan logika, tetapi juga membutuhkan ide-ide unik yang tidak biasa. Ide-ide inilah yang dikembangkan oleh Detektif Jubun dan timnya untuk mengungkap kasus-kasus yang diberikan oleh klien mereka.
Suatu hari, Detektif Jubun menerima panggilan telepon dari seorang klien bernama Adam, seorang investor. Dunia Adam yang penuh dengan angka dan keuangan terkadang sulit dipahami, termasuk dalam hal meminjamkan uang untuk investasi. Suara Adam terdengar tenang, tetapi ada nada panik dan tekanan yang bisa didengar oleh Detektif Jubun.
Adam menjelaskan bahwa ia telah melakukan investasi dengan seorang agen jual-beli mobil bernama Toni. Awalnya, bisnis berjalan dengan baik, namun lama-kelamaan bisnis Toni mulai macet, dan Toni tidak membayar pokok dan bunga pinjaman kepada Adam. Adam sudah mencoba berbagai cara untuk menemukan Toni, tetapi tidak berhasil.
Baca Juga: Detektif Jubun Ungkap Dua Jenis Perselingkuhan: Selingkuh Hobi dan Selingkuh Hati
Mencari Jalan Masuk
Detektif Jubun merenung sejenak, menyadari bahwa kasus ini tidak akan mudah. Ia bertanya apakah ada bukti tertulis atau perjanjian resmi antara Adam dan Toni. Adam mengonfirmasi bahwa mereka memiliki kontrak resmi dan semua data diri Toni.
Mereka sepakat untuk bertemu, dan Adam diminta membawa data diri Toni untuk diteliti lebih lanjut. Beberapa hari kemudian, mereka bertemu, dan Adam menyerahkan dokumen yang dibutuhkan oleh Detektif Jubun. Detektif Jubun meneliti data-data tersebut dan menemukan informasi tentang keluarga Toni, termasuk anaknya yang bernama Dimas.
Penyamaran Sang Detektif Badut
Detektif Jubun dan timnya memutuskan untuk menggunakan pendekatan yang tidak biasa untuk menemukan Toni. Mereka merencanakan untuk menyamar sebagai badut di sekolah Dimas.
Seperti layaknya anak-anak, mereka sangat antusias menyambut kedatangan badut. Hampir semua anak bersemangat. Ini adalah momen yang tepat untuk mendekati Dimas.
“Halo, adik-adik semua! Om Badut mau main permainan nih,” kata badut kami membuka acara. “Ada yang tahu nggak Om Badut mau main apa?”
Semua anak bersorak riang. “Om bisa tebak nama-nama kalian, lho,” kata badut lagi sambil memperhatikan sekeliling. “Kamu! Om bisa tahu siapa nama kamu. Nama kamu… pasti Dimas kan?”
Dimas yang saat itu ditunjuk menunjukkan wajah kaget dan kagum. “Bener, namaku Dimas. Kok Om bisa tahu?” tanya Dimas dengan mata berbinar.
“Tahu dong, kan Om bisa sulap. Nah, Dimas mau hadiah lebih banyak nggak?”
“Mau, Om! Gimana caranya?” Dimas menjawab dengan antusias.
“Dimas tinggal di rumah dengan siapa?”
“Sama papa mama,” jawabnya lugu.
“Kalau gitu Dimas kasih tahu siapa nama orangtua kamu dan alamat kamu tinggal ya. Biar Om Badut bisa kirimin hadiah buat kamu.”
Suasana mulai tegang saat itu. Detektif Jubun dan timnya menunggu dengan cemas apakah Dimas akan memberikan informasi yang dibutuhkan. Syukurnya, Dimas tanpa curiga menjawab dengan riang. Kami akhirnya bisa bernapas lega setelah Dimas memberitahu bahwa nama ayahnya benar-benar Toni, sekaligus memberitahu di mana alamat rumah mereka sekarang.
Dengan informasi tersebut, Detektif Jubun dan timnya langsung menuju alamat yang diberikan oleh Dimas. Mereka menemukan rumah Toni dan mengonfirmasi keberadaannya. Adam merasa lega dan bersyukur atas hasil yang dicapai oleh Detektif Jubun dan timnya. Akhirnya, Adam dan Toni bertemu dan menyelesaikan masalah investasi mereka.
Dengan ditutupnya kasus ini, Detektif Jubun dan timnya siap menghadapi dan memecahkan kasus-kasus lainnya di masa depan. (*)
Artikel Menarik Lainnya: