ASIA.COM – Profesi detektif swasta tentu tak lepas dari risiko karena beberapa orang yang menjadi sasaran penyelidikan merasa terganggu ketika rahasia dan kejahatannya terungkap. Hal itu juga pernah dialami Detektif Jubun selama menjalani pekerjaan sebagai “private Investigator”.
Saat pertemuan pertama dengan Detektif Jubun, ia menceritakan bahwa ia pernah dihubungi oleh seorang klien yang meminta bantuan untuk menyelidiki pasangannya yang diduga berselingkuh. Namun, dalam cerita tersebut, tampaknya target yang diselidiki telah menyadap ponsel pasangannya menggunakan alat penyadap.
Akibatnya, sang target mengancam Jubun dan ingin membawa masalah ini ke jalur hukum. Meskipun dihadapkan dengan ancaman tersebut, Jubun tidak gentar karena menemukan kesalahan sang target yang dapat dilaporkan kembali.
Baca Juga: Detektif Jubun Sebut Bisnis Detektif Swasta Menguntungkan, Bayaran Tinggi dari Kasus Perselingkuhan
“Ancaman lebih banyak datang dari target, yaitu orang yang kasusnya saya ungkap. Mereka adalah suami dan istri, pasangan hidup. Ketika hubungan mereka membaik, klien bisa membocorkan. Selanjutnya, saya yang diancam. Ancaman ini hingga saat ini hanya melalui telepon dan pesan singkat. Itu saja,” ujar Jubun.
Jubun mengakui pernah diancam akan diculik, ia juga menyebut adanya ancaman melalui kata-kata. Bahkan, beberapa ancaman datang melalui pesan singkat dengan isi seperti: ‘Jangan mencampuri urusan saya. Kamu tahu siapa saya? Nanti aku culik kamu.’ Ada juga yang menyebutkan alamat rumah Jubun serta nama istri dan anaknya.
Pekerjaan detektif swasta membawa banyak risiko yang perlu dipertimbangkan dan dikelola oleh detektif profesional.
Dalam artikel berjudul “Private Investigation Risk” karya Adam Rostocki dari New York, Amerika Serikat, dijelaskan bahwa risiko dalam karier detektif sering melibatkan masalah hukum dan, dalam beberapa jenis penyelidikan, risiko cedera fisik atau kekerasan. Ancaman dan teror biasanya menjadi awal sebelum terlibat dalam masalah hukum atau kekerasan fisik.
Banyak orang tidak suka jika kehidupan pribadi mereka diintervensi oleh seorang detektif, terutama jika hal tersebut berpotensi menimbulkan masalah hukum, kerugian finansial, atau risiko lainnya. Beberapa orang bahkan dapat bereaksi dengan kekerasan jika mereka mengetahui bahwa mereka sedang diawasi oleh seorang detektif profesional.
Meski banyak ancaman, Jubun menanggapi santai karena seorang detektif swasta juga harus paham hukum, sehingga jika digertak, ia tahu bagaimana menanggapi ancaman.
Apalagi Jubun memperkaya diri dengan kemampuan bela diri yang pernah ia pelajari. Salah satunya bela diri yang dipelajari di Perguruan Harimau Besi di Grogol, Jakarta Barat. Ia juga pernah mempelajari Wing Chun dan berguru kepada seorang pria bernama Alexander Marentek.
Seorang tokoh detektif fiksi teerkenal bernama Toya pernah mengatakan, “Jika kamu belum siap dengan ancaman, jangan pernah bermimpi menjadi detektif swasta.”